harianbekasi.com – Aforisme politik cukup populer mengatakan; yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan. Narasi sederhana namun perkara sulit untuk dipraktikkan.
“Politik tak melulu soal rebutan kekuasaan. Politik dalam batas tertentu sangat lekat dengan misi humanisme universal; memanusiakan manusia,” ujar Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) DPR-RI Dapil Jabar VI (Kota Bekasi dan Depok) dari Partai Golongan Karya (Golkar), Nofel Saleh Hilabi, kepada humaniora.id, di Jakarta, Sabtu (30/09/2023).
Sebagai politisi yang tumbuh di lingkungan santri dan Habaib, Nofel berprinsip kemanusiaan lebih penting daripada pragmatisme ‘politik’ sesaat.
“Politik tidak sepenuhnya kotor. Politik tidak sepenuhnya jahat. Tapi politik juga dapat memanusiakan manusia,” tegas salah satu Pengurus DPP Golkar ini.
Diktum politik memanusiakan manusia ini makin relevan ketika diarahkan untuk menanggulangi masalah kemiskinan, khususnya di Kota Bekasi yang menjadi basis konstituennya.
Gerakan memanusiakan manusia ini juga meliputi penanganan komunitas para pemulung yang tersebar di pinggiran kota Bekasi.
“Mereka tinggal di kawasan kurang layak huni dan tak manusiawi. Seperti tinggal di gubuk-gubuk dan kolong jembatan,” ujar Nofel, yang untuk penanganan masalah pemulung ini menggandeng Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan.
Kota Bekasi sebagai daerah yang diketegorikan sebagai kota metropolitan namun masih banyak penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.
Pemerintah Kabupaten Bekasi memang telah melakukan berbagai upaya dalam pengentasan kemiskinan ekstrem di wilayah ini sepanjang tahun 2022. Bahkan di tahun 2023 semua perangkat daerah fokus menjalankan program ini secara integratif.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BPS awal tahun 2023, tingkat kemiskinan Kota Bekasi akhir tahun 2022 sebesar 4,43 persen. Persentase ini setara dengan 137.390 jiwa, dengan garis kemiskinan Rp.731.392.
“Pengentasan kemiskinan ekstrem memang telah menjadi fokus Pemerintah. Termasuk Pemerintah Kota Bekasi. Tapi Pemerintah juga terbatas. Tidak bisa bekerja sendiri. Perlu kolaborasi dengan berbagai pihak,” ungkapnya.
Merespon kondisi tersebut, Nofel menyampaikan gagasannya mengenai pembangkitan ekonomi antara lain melalui lumbung pangan.
Upaya pengentasan kemiskinan menurutnya, harus dilakukan secara terpadu dengan melibatkan semua perangkat daerah secara integratif.
“Diperlukan adanya social networks; ikatan; jaringan sosial yang mendorong produktivitas komunitas,” ujar tokoh muda kelahiran Jakarta, 8 November 1986 ini.
Salah satu strategi pengentasan kemiskinan, kata dia, adalah membangun kemandirian pangan berbasis pemberdayaan masyarakat. Antara lain bisa melibatkan UKM (Usaha Kecil Menengah) di berbagai kegiatan sosial.
Untuk rencana tersebut, pengusaha muda yang juga Pendiri PT. Sabika Group ini telah memetakan strategi kegiatan sosialnya, antara lain dengan program sedekah Jum’at Berkah.
“Kita bisa pemberi rantang nasi bagi kaum dhuafa. Kasih makan warga kurang mampu, seperti pemulung melalui program sedekah Jum’at Berkah. Melibatkan UKM setempat sebagai penyedia makanan. Sehingga kita juga ikut membantu kegiatan usaha ekonomi produktif kelompok UKM,” paparnya.
Masalah kemiskinan kota, kata Nofel, tidak hanya masalah makan sehari-hari. Namun mencakup kebutuhan sandang, hunian layak, dan pelayanan kesehatan .
Terkait hunian yang layak, Nofel mewacanakan adanya sejumlah shelter (penampungan sementara) yang dapat menampung para gelandangan, anak-anak jalanan, pemulung, dan kaum dhua’afa lainnya.
“Dengan adanya shelter-shelter ini setidaknya ada tempat berlindung sementara. Di tempat itu sekaligus kita bisa melakukan pembinaan untuk mereka, agar hidup lebih layak dan produktif,” ujar Ketua Baladhika Karya, organisasi sayap partai berlambang beringin ini.
Nofel berharap, berbagai upaya ini dapat menjadi modal sosial sebagai suatu nilai mutual trust (kepercayaan) antara warga dan pemimpinnya.
“Kita membangun jaringan; networks dan social trust yang mendorong pada sebuah kolaborasi sosial untuk kepentingan bersama. Tujuannya tak lain ingin memanusiakan manusia,” ungkapnya./*