harianbekasi.com – Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan memperingati Harlah (hari lahir) yang ke-28 pada 17 Ramadhan 1444H yang jatuh pada tanggal 07 April 2023.
Peringatan ini di selenggarakan dengan mengadakan acara “Berbagi dan Doa Bersama” di Perumahan Kranggan Permai, Jatisampurna, Kota Bekasi, Jumat (07/04/2023).
Acara di awali dengan mendoakan para pendiri dan pengurus Yayasan yang telah wafat. Mereka adalah pejuang kemanusiaan yang telah melakukan kegiatan yang sangat mulia bersama Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan.
Mereka telah menginspsirasi banyak orang sampai dengan hari ini, Yayasan Humaniora telah menginjak di usia ke-28 dalam pengabdian kemanusiaannya.
Dalam kata sambutannya, Eddie Karsito selaku ketua umum Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan selain mengucapkan selamat datang kepada para undangan, juga menyampaikan thema perayaan kali ini.
“Setiap perayaan ulang tahun yayasan, kita selalu menyampaikan sebuah ide dan pemikiran, seperti pada harlah ke-27 tahun lalu, kita menyampaikan pemikiran tentang “Kapitalisasi Agama”. Nah pada perayaan harlah yang ke-28 tahun ini kita ingin menyoroti tentang masalah “Hilangnya Rasa Malu dan Merosotnya Budi Pekerti”, ujar Eddie Karsito.
Hari ini kita menyaksikan, apakah itu pejabat, birokrat, artis, selebritis kerap kali sudah kehilangan rasa malu.
Seperti yang sedang ramai di bicarakan saat ini pejabat dirjen pajak diberitakan “ngemplang” duit negara hingga triliun-an rupiah, sementara kita mencari uang seperak duaperak saja sangat susah.
Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Mengapa mereka tega melakukan itu? karena hilangnya rasa malu.
Pada kesempatan ini, Eddie Karsito juga menyampaikan spirit yang di kembangkan di humaniora, yaitu “Membangun Spirit Inklusif” dan “Membangun Jiwa Filantropis”
Spirit inklusif itu seperti apa? yaitu kita menganut paham kesetaraan bahwa semua manusia di mata Tuhan sama. Tidak ada yang membedakan. Apapun agama kamu, apapun suku kamu, apapun ras kamu, semuanya sama.
Sedangkan jiwa filantropis adalah bagaimana kita menciptakan jiwa kedermawanan yang dari kebiasaan menerima menjadi kemampuan memberi.
Selanjutnya acara diisi tausiyah oleh Ustadz Ary Zola salah satu kader kebanggaan Humaniora. Ustadz yang biasa disapa UAZ ini, kini banyak mengisi acara ceramah tentang islam di sejumlah televisi nasional.
Rangkaian acara di lanjutkan dengan pemberian “tali kasih” berupa bingkisan takjil dan santuan berupa uang tunai kepada para pemulung yang menjadi warga binaan Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan.
Hadir dalam acara tersebut antara lain jajaran pengurus yayasan, para donatur, para relawan dan beberapa rekan jurnalis juga turut serta mengikuti jalannya acara.
Acara peringatah Harlah ini berakhir sekitar pukul 18.00 di lanjutkan dengan buka puasa bersama para pengurus dan tamu undangan.*/igma