BEKASI, harianbekasi.com – Bersyukurlah kita masih bisa berjumpa dengan ‘tamu istimewa’, yakni bulan suci Ramadhan. Makanya, isilah dengan perbuatan-perbuatan yang punya nilai ibadah. Dan, nantinya bisa termasuk orang-orang bahagia, karena amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT.
Demikian ceramah Ramadhan yang disampaikan KH. Muhammad Makhtum sebelum pelaksanaan sholat Taraweh pada malam kedua, bertempat di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 Perumahan Villa Gading Harapan (VGH), Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Kamis (23/3/2023) malam.
Dihadapan tidak kurang dari 300-an lebih jamaah sholat Taraweh yang terdiri dari kalangan bapak-bapak, ibu-ibu, remaja dan anak-anak, Kyai Makhtum menekankan agar kita sebagai kaum Mukminin, pentingnya menjadikan ibadah di bulan suci Ramadhan ini semakin berkualitas.
“Kita ikuti ajaran dan sunah Rassul. Tentu dengan harapan, kelak mendapat safaatnya. Maka, raihlah predikat taqwa,” tambah Kyai Makhtum yang juga dikenal pula sebagai Ketua Pembina Yayasan Al-Ikhlas RW 025 VGH tersebut.
Menurutnya lebih lanjut dalam ceramah Ramadhan 1444 Hijriyah/Tahun 2023 Masehi, sungguh kita sangat beruntung sebagai kaum Mukminin. “Karena, dipanjangkan umur kita. Sesuai dengan doa kita, di bulan Rajab dan Syahban, agar bisa dipertemukan dengan bulan suci Ramadhan ini,” ucap Kyai Makhtum, lagi.
Setelahnya, yakni di bulan penuh rahmat dan keberkahan, kita bisa dipertemukan dengan ‘Malam Lailatul Qadar‘. “Tapi, perlu diingat banyak juga di antara kita yang sia-sia, meskipun sudah menjalani ibadah puasa dan sholat Taraweh. Tak menjadi amal ibadah atau tanpa pahala alias nol,” ucap Kyai Makhtum.
Selain itu, disebutkan pula agar diri kita memanfaatkan momentum Ramadhan 1414 Hijriyah ini. “Jadi, jangan cuma menahan haus dan lapar saja. Kalau cuma itu, sapi atau kebo pun bisa.
Semangatlah dalam mengisi Ramadhan dengan memperbanyak amalan-amalan. Tentu, agar mendapat pengampunan, yakni atas dosa-dosa kita selama ini,” urainya, panjang lebar.
Kyai Makhtum mengingatkan agar diri kita menjaga banyak hal yang dapat membatalkan puasa. Apa saja? “Jaga anggota tubuh, bibir dan mulut kita. Jangan suka dusta, ngibul, fitnah atau gosip maupun sumpah palsu. Kesemua itu berawal karena tak bisa menjaga lidah dan bibir,” tegasnya.
Pada bagian akhir ceramah Ramadhannya, Kyai Makhtum menekankan bagaimana agar puasa kita diterima Allah SWT dan kemudian meraih predikat taqwa? “Semakin kedepan, harus semakin baik ibadah kita. Perbanyak amalan-amalan kita.
Semakin hari, juga harus semakin berkualitas. Maka, tinggalkanlah melakukan hal yang sia-sia,” pungkasnya seraya berharap agar masjid tetap semakin penuh saat pelaksanaan sholat Taraweh hingga akhir Ramadhan nanti. ■ RED/AGUS SANTOSA